Sunday, 18 August 2013

Metana hidrat penemuan baru untuk energi dunia

     

Metana hidrat merupakan gas alam berbentuk kristal yang ditemukan di bawah lapisan es Arktik (Kutub Utara). Pada suhu kamar, kristal metana hidrat memancarkan hawa panas yang intensif sehingga sering kali dijuluki api dalam es. Gas metana dalam jumlah yang luar biasa tersimpan dalam bentuk es di bawah dasar laut. Pakar memperkirakan, cadangan hidrat metana di bawah lautan internasional berjumlah sekitar 3.000 gigaton, atau tiga trilyun (3.000.000.000.000) kilogram. Ini adalah jumlah potensi karbon yang diperkirakan dua kali lebih besar dibandingkan cadangan batu bara, minyak dan gas bumi secara keseluruhan. Karena itu negara-negara lapar energi, seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Brazil dan AS sudah bersiap-siap di lokasi perkiraan cadangan untuk mengekploitasi hidrat metana. Metana hidrat terbentuk ketika air dan gas metana bercampur di bawah tekanan tinggi pada suhu rendah, sehingga membeku bersama-sama. Untuk memisahkannya, para peneliti memompa air keluar dari bawah dasar laut, menurunkan tekanan sekitar cadangan tersebut  dan mencairkannya. Gas juga dapat diekstraksi dengan memanaskan metana hidrat yang padat, tetapi teknik tekanan rendah menggunakan energi yang jauh lebih sedikit.

Penelitian yang baru saat ini telah ditemukan sumber daya alam baru yang bermanfaat dengan energi yang efisien dan cukup ramah bila dikelola dengan baik. Hidrat metana (CH4) ialah berupa kandungan tersebut. yaitu berupa metana yang terpendam didasar permukaan dari dala waktu yang lama. Sumber daya alam ini terbentuk melalui proses degradasi organisme oleh proses mikroorganisme yang membantu mengurai saat mengendap ke permukaan. terjadi pemasakan hingga karbon dilepaskan sedangkan metana di simpan dalam kurun waktu yang lama.
            Hidrat metana berbentuk seperti bongkahan putih, dari berbagai kalangan menganggap hidrat metana merupakan emas putih yang mengendap di permukaan laut dan akan terjadi kenaikan suhu permukaan global andai saja gas ini terlepas ke udara secara bebas atau tanpa kontrol. Hidrat metana banyak di temukan pada daerah yang kondisi permukaan perairan yang memiliki kedalaman antara 400- 2.000 dpml. Namun kondisi perairan yang sedikit pengaruh aktivitas vulkanis menjadi nilai plus banyak ditemukan cadangan hidrat metana yang tersembunyi di perut bumi.
            Energi alternatif hidrat metana yang digunakan sama dengan perbandingan 1:10 dengan menggunakan batu bara, dan batu bara yang sifatnya berpengaruh pada polusi dan pemanasan global yang menimpa saat ini. Hidrat metana bisa dijadikan sebagai konversi energi yang dibutuhkan saat ini melalui pengeboran pada titik-titik keberadaan gas hidrat tersebut dan  disalurkan ke pembangkit listrik yang ada di dekat pantai. Mekanisme sederhana ini di dukung dengan proses penyimpanan karbon (CO2) yang dihasilkan oleh hasil energi dengan menyimpannya ke dalam laut tempat hidrat tadi di ambil. Karena air laut memiliki kemampuan yang spesifik dalam meredam jumlah karbon yang tersebar di udara.



            Selain bermanfaat besar, Hidrat Metana (CH4) yang digunakan juga berbahaya bila terlepas tanpa kontrol ke atmosfer. dimana Hidrat metana punya kemampuan memanaskan suhu atmosfer lebih cepat 21 kali karbon. Sehingga perlu kajian dan survey mendalam dalam hal ini. Negara yang berikilim subtropis yang jauh dari aktivitas vulkanisme dasar laut sudah banyak mengembangkan energi alternatif ini terutama daerah Eropa timur dan austaralia karena mereka terbatas atas energi. Sedangkan Indonesia sendiri, ladang hidrat metana sedikit ditemukan, dikarenakan indonesia merupakan daerah permukaan dasar laut yang panas dan sering terjadi aktivitas vulkanis yang mengakibatkan ladang hidrat metana sulit terbentuk. Namun negeri kita punya banyak pilih energi lain bisa kita manfaat, marilah saatnya kita berinovasi dari sekarang

0 comments:

Post a Comment