Sunday, 30 June 2013

MENGHITUNG RASIO KOMPRESI MESIN

Rasio kompresi merupakan  perbandingan volume ruang bakar saat piston di titik mati bawah (TMB ; ketika piston berada di titik paling jauh dari kepala silinder) dengan volume ruang bakar saat titik mati atas (TMA ; ketika piston berada di titik paling dekat dari kepala silinder). Semakin besar perbandingan rasio kompresi maka saat piston berada di TMA akan memiliki tekanan dan suhu yang semakin besar pula. 




Kenapa kita harus mengukur rasio kompresi mesin?

  1. Karena Kebocoran Kompresi itu sendiri yang harus di perbaiki
  2. Untuk  Menambah kecepatan  kendaraan
  3. Mengetahui rasio kompresi mesin kendaraan, untuk mengatur bahan bakar yang sesuai untuk               kendaraan itu sendiri

Sebagai perawatan terhadap kendaraan
Biasanya motor standar pabrik yang normal, tekanan kompresinya 7-9 kg/cm². Atau bahkan bisa sampai 12 kg/cm². Jika kurang dari 7 atau 6 kg/cm², motor dipastikan susah hidup dan bahkan mogok. 
Cara menghitung kompresi/compression mesin motor 4tak 
Cara menghitung kompresi dari sebuah sepeda motor. biasanya dari brosur sepeda motor baru sudah tercantum berapa kompresi dari motor tersebut. sebagai contoh motor yamaha jupiter memiliki kompresi 1:9.4. bagaimana cara mencarinya. rumusnya sbb:

       (VB+VC)/VB   dimana : 

VB = volume silinder
VC = volume bahan bakar

Contoh : 
Yamaha memiliki volume silinder 115 CC. dan memiliki volume ruang bakar 13.85 CC yang didapat dengan menggunakan alat yaitu buret untuk mengisi ruang bakar melalui lobang busi dengan cairan pada saat posisi piston berada di TMA ( titik mati atas) juga bisa menggunakan bekas suntikan dokter yang memiliki ukuran cc. bila dihitunng:

              (115+13,58)/115  = 9,333


Perbedaan tekanan kompresi dengan rasio kompresi

Tekanan kompresi dipakai untuk mengukur tekanan yang terjadi diruang bakar dengan tujuan :

  1. Untuk mengetahui tekanan kompresi motor sehat (standar)
  2. Lalu membandingkan dengan tekanan kompresi yang udah terpakai.

Jika tekanan kompresi udah berkurang maka, kemungkinan disebabkan beberapa hal :

  1. Ring piston bocor/sudah aus
  2. Klep juga bocor
  3. Gasket head bocor
  4. Terjadi kebocoran di dalam ruang bakar tetapi tdk keluar melainkan ke dalam mesin itu sendiri, terutama pada bagian sebelah timing chain (keteng)

Perbandingan kompresi Istilah ini lebih dikenal dengan Static Compression ratio (SCR) atau perbandingan kompresis statis.
SCR harus ditentukan sesuai dengan oktan bahan bakar yang akan dipakai. Jika SCR terlalu tinggi maka akan terjadi detonasi atau ngelitik. Hal ini akan menyebabkan mesin over head dan tenaga mesin menjadi drop.
Dan yang lebih fatal, maka piston akan pecah.
Berikut data bahan bakar dan aplikasinya :

  






1 comment: